Halaman

Auror Indra Lesmana dan Anita Rachmawati Salawasna

Rabu, April 13, 2011

SEBUAH KARYA DARI KANG DICKY

MEMBANGUN CIMENYAN MANDIRI
(SEBUAH DESA PERCONTOHAN MENUJU KEMANDIRIAN)
Pada awalnya, Misi untuk mendukung penyebaran teknologi kompor gas tenaga air akan diajukan ke eksekutif untuk disebarkan ke seluruh Indonesia. Akan tetapi misi ini pasti akan mendapat kendala karena perusahaan minyak & gas akan merugi. Di samping itu, eksekutif mungkin setuju tetapi anggota dewan yang lain belum tentu setuju atau mungkin juga sebaliknya. Namun demikian karena misi ini harus berjalan, maka dengan berbagai pertimbangan dan diskusi dengan Kang Dicky didapati solusi yakni, Penyebaran kompor gas tenaga air akan dimulai dari desa Cimenyan di Kabupaten Bandung Barat. Mengapa desa ini yang terpilih sebagai desa percontohan menuju kemandirian ? Alasan pertama, desa tersebut terdapat padepokan Hikmatul Iman, dengan demikian terdapat proteksi bagi terselenggaranya program penyebaran kompor gas tenaga air. Proteksi ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya konspirasi dan teror yang akan dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan masyarakat sejahtera. Kedua, Pengawasan beroperasinya program ini akan lebih mudah dilakukan karena melibatkan Kang Dicky& Hikmatul Iman sebagai penggagas dan cikal bakal adanya program penyebaran kompor gas tenaga air. Apabila program di desa ini berjalan baik maka akan terbentuk desa mandiri dan desa-desa yang lain secara otomatis menginginkan program tersebut diterapkan tidak hanya di Cimenyan. Untuk itu, dalam mensukseskan program ini, masyarakat desa Cimenyan dituntut untuk kooperatif dalam mengoperasikan, menjaga, dan merawat peralatan dan teknologi dalam program ini. Kompor gas tenaga air ini dibentuk lebih sederhana agar pengoperasian dan perawatan akan lebih mudah. Sebuah Tabung Hidrogen akan menyalurkan gas hidrogen ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa. Dalam hal mengoperasikan alat ini, perlu panitia yang secara rutin mengecek dan mengisi tabung hidrogen dengan air. Di samping itu panitia juga harus memperhatikan penggunaan listrik sebagai pemisah air menjadi gas hidrogen. Dan menagih kepada penduduk yang menggunakan gas hidrogen atas beban biaya listrik tersebut secara transparan, karena beban biaya listrik dalam program ini sangat murah dan terjangkau oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat tidak lagi mengantri gas yang langka dan mahal, sehingga masyarakat dapat berkonsentrasi terhadap program lain yang bertujuan untuk menyejahterakan rakyat yang akan diciptakan lagi oleh Kang Dicky. Dan sudah pasti program-program lain tersebut juga merupakan misi jangka panjang saya sebagai calon Anggota DPR RI. Dalam kesempatan ini saya mohon maaf tidak mungkin program ini terselenggara secara bersamaan dengan desa lain karena hanya 1 (satu) orang anggota Hikmatul Iman yang menjadi caleg. Apabila banyak caleg dari Hikmatul Iman akan lebih mudah menjalankan program ini, karena secara otomatis jika anggota DPR RI banyak dari anggota Hikmatul Iman akan lebih mudah mengetuk palu karena sudah pasti mayoritas anggota dewan dari hikmatul iman akan setuju (seVisi dan seMisi).
kang Bintang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar